Senin, 25 Agustus 2008

Pendidikan Mahal

He'eh, pendidikan di negara kita emang mahal... Kita bukan lagi bicara mahalnya buku pelajaran. Bukan !
Untuk memulai pendidikan saja generasi muda kita perlu uang banyak untuk bisa menikmatinya. Bayangkan, untuk masuk saja musti bayar ini itu. Seandainya pendaftaran gak bayar pun ( karena sekolah diancam ma Diknas ), setelah itu ada lagi dana yg harus disiapkan untuk ini itu. Menebus seragam lah, uang pangkal, biaya pembangunan, etc...

Emang tiap sekolah selalu berkoar2 kalo disekolahnya gak ada tuh bayaran apa2 untuk masuk kesana. Tapi ada aja akal untuk mempersulit calon kader bangsa untuk masuk sekolah. Saya ingat isi berita di stasiun TV Swasta kemaren. Ada anak kecil yg sangat sedih karena gak jadi masuk sekolah, hanya karena sang kepala sekolah menolak anak itu karena tidak menyertakan alamat yang jelas. Saat sang Ayah memberikan alamat berdasarkan Kartu Keluarga, lagi2 sang Ayah ditolak. Kali ini karena Kartu Keluarga ( KK ) itu dinilai udah gak berlaku lagi ( mungkin ada perubahan dalam jumlah anggota keluarga dalam KK itu... Ente itung aja sendiri berapa biaya lagi yg musti dikeluarkan untuk bisa ngurus KK baru ???

Pertama, minta rekomendasi RT ( berapa tuh ??? ), abis tuh ke Kelurahan ( tambahin aja terus nominalnya plus ongkos kesana ), dan baru bisa tembus ke Kecamatan ( ini yang paling gede !!! ).

Udah ditotal jumlahnya berapa ??? Yaaa, tiap daerah emang beda2 punglinya :-)

Nah, sekarang, setelah udah punya KK apa sang anak udah bebas belajar ??? Kayaknya belum. Pasti masih ada yg namanya daftar ulang, uang pembangunan, uang untuk bikin ini, bikin itu... Shit !!!

Mungkin keadaanya gak segitunya "andai saja" sang Ayah memberikan "sumbangan semampunya" ( lebih tepatnya sumbangan semaunya--->sekolah )... Mungkin diloloskan aja. Mungkin gak... Mungkin......

Mungkin...Itulah kata2 yang paling banyak terdengar di negara kita, karena rendahnya kekuatan hukum yang pasti. Hanya ada kata "mungkin" bukan "seharusnya" atau "pasti"... Kata "pasti" cuman kepunyaan orang berduit, dan kata "pengennya..." baru untuk orang2 kelas bawah yang selalu mengharap kehidupan lebih baik di negara ini...

Pusing ??? Sama !!!

Tapi saya udah gak pusing lagi setelah sekali lagi melihat tayangan di TV pada pagi hari tadi. Kenyataan yang sungguh memberi semangat.
Beritanya sebenarnya sudah sering kita dengar : Bangunan Sekolah hampir rubuh.
Yang sungguh memberikan ilham adalah saat sang Kepala Sekolah memerintahkan untuk memindahkan ruangan Kepala Sekolah dan Guru ( Kantor lah istilahnya ) ke WC sekolah !!! Ini demi anak didiknya, agar bisa belajar dalam ruangan guru yg ditinggalkan ( ruangan guru masih bagus, red ). Gw aja mikir 12 kali pindah ketempat kayak begitu

Balum cukup sampai disitu, sang Kepala Sekolah dengan ikhlas menjual 3 ekor sapi peliharaanya untuk kemudian dananya digunakan untuk membeli bahan bangunan untuk perbaikan sekolah. Katanya ini dilakukan karena berkali-kali udah meminta dana perbaikan ke Pemerintah, namun belum ada tanggapan sama sekali...

Telinganya udah budek kali Pak !!! Teriak aja :-)