Kamis, 14 Juli 2016

Dear, My Lovely



Yapp, beberapa hari ini di rumah masih pada sendu. Ngulik gitar, tapi gw sendirian aja yang nyanyi2, sementara Bubun masih masang muka gak percaya bahwa lagu2 bagus bisa gw rusak dengan mudahnya menggunakan teknik sampling voice gw yang Naudzubillah.

Masih pada males makan, ujung2nya gw sendirian makan masakan yang lebih sering dipanasin daripada dicicipin. Masih pada mellow, masih sering curhat2an pelan2, bisik2, ketawa2 kecil, saling berpelukan, dan cium2an.. Jangan risih, karena itu halal buat kami, hihihi...

Saling menguatkan, karena masalah datang bukan untuk satu orang, tapi kami berdua. Saling mendukung, karena duka yang merundung bukan untuk ditinggal kabur, tapi untuk dilawan bersama.

Salah bermula di gw, dan ujung2nya malah nyakitin orang yang harusnya ga pernah gw sakitin. Dendam maupun sakit ga pernah gw haramkan, pun gw akan melakukan hal yang sama seandainya gw yang ngalamin. Trus apa kita hancur ? Gak lah... Kita lawan bersama, kita jalani bersama, kita saling bergantung satu sama lain. Sekarang dan seterusnya kita tambah kuat. Orang yang tersenyum nyinyir ketika melihat kita jatuh, akan cemberut. Bukankah mengasyikkan saat melihat  pembenci menjadi makan hati ?

Gw minta maaf selama ini udah bikin kamu kecewa, bikin kesalahan terbesar, melakukan kejahatan yang paling ga kamu suka, dan selalu kamu kutuk. Maafkan lelakimu ini...

Anyway, izinkan kupersembahkan rasa terimakasihku untuk kamu seorang. Terimakasih atas dukungannya selama ini. Terimakasih atas pelukanmu, ciumanmu, dan senyumanmu. Terimakasih.