Selasa, 19 April 2016

Putarlah...



Sua ini
Mungkin yang pertama setelah sekian lama
Bahkan lupa rupa senyummu,atau nyinyirmu
Kenapa susah mengingatnya?
Di penghujung hari itu
Yang kuingat cuma satu lagu itu
Yang kuingat cuma langkah gontai itu

"Aaahhh,andai bisa memutar waktu", lirihmu
Entah kenapa, terdengar seperti penyesalan
Benarkah demikian?
Senyum nyinyirmu
Ya,aku ingat lekukan bibir itu
Dan memori lalu pun menyeruak
Tajam
Kembali mengiris

"Aku tak mau kembali terluka",tukasku

"Putar waktu untukku,akan kuperbaiki salahku
Akan kutata hatiku
Dan aku bersedia untuk belajar lebih menyayangimu", pintamu pelan, seperti menghilang, namun menggema

Senyumku mengembang
Tapi bukan kata yang keluar,bukan nasehat yang terucap
Hanya senyum
Bahagiaku karena tanya sudah terjawab
Karena misterimu semakin terkuak
Dan setidaknya aku bisa mati dengan punggung tegak

Kembali membelakangiku, dan berjalan kembali di tapak kecilmu
Bernyanyi pelan,dengan langkah teratur
Berbalik pelan, dan kembali berujar
"Tapi waktu takkan bisa diputar"








Banjarmasin, penghujung 2002