Rabu, 01 Desember 2010

Belajar Ikhlas


Sedih juga denger cerita bini kemaren sore. Kalo dipikir2, emang gak adil. Saat waktu "rumahan" yang harusnya bisa dihabiskan dengan keluarga, dipake buat kerja ( lebih tepatnya nguli ini mah ), namun penghargaan malah gak didapat sedikitpun...Bener2 gak imbang, kewajiban jalan, tapi hak juga diambil.

Gw gak bisa bilang apa2 selain membantu menenangkan, sambil ngomong seadanya. Gw bukan psikiater ato psikolog yang bisa bantu menyelesaikan masalah dalam hati.

" Memang yang namanya manusia itu hidup berkelompok, sosial, termasuk kita semua. Dalam bergaul, gak tentu semuanya bisa jalan seperti yang diharapkan. Ada yang baik, ada pula yang gak. Saat semuanya berjalan lancar tanpa hambatan, sudahlah sepantasnya kita mawas diri, karena gak ada suatu hal yang bisa begitu enak, bisa dinikmati terus2an. Ada saatnya kita harus jatuh, dan itu pasti,sakit banget rasanya... Hadapi semuamya dengan tenang, ingat kalo dibalik semuanya, pasti ada hikmah yang bisa diambil. Bawa enjoy aja, toh hidup gak cuman didunia. Saat sekarang kita disakiti terus2an, belum tentu di kehidupan selanjutnya kita tetap menderita. Ibadah lah yang bisa bikin kita lebih baik, lebih tenang, lebih jernih dalam berpikir... Selalu ingat juga,bahwa kita memiliki batasan. Saat udah mentok, kembalikan semuanya pada Tuhan. Tuhan yang menentukan balasannya. Ikhlas, itu intinya "







Ehm, lagian kata orang2, doa orang yang teraniaya cepet dikabulkan :-) Ayo, Bun, berdoa biar garasinya bisa nambah lagi ma inceran Bubun yang putih2 itu, wkwkwkwkwk...