Kamis, 31 Oktober 2013

Kata Bini, Gw Egois... Entahlah







Udah jalan 2 bulan gw pasang TV Kabel lagi setelah hampir 2 tahun gak langganan karena rumah dulu dibongkar besar2an dan gw pindah ke Banjarbaru. Setelah punya waktu disaat cuti, gw bisa daftar lagi buat masang TV Kabel, dan akhirnya bisa juga punya tayangan acara bermutu lagi ( baca : siaran bola, hahaha... )

Dan sejak itu juga, bini gw sering ngomel dirumah, karena waktu dulu yang biasanya gw nonton TV bareng di ruang keluarga jadi pindah sendirian di ruang tamu, dan selalu memutar tayangan yang gw sendirian yang ngerti.

Kata bini, gw egois. Ada benarnya, karena gw nyari kesenangan sendirian,wkwkwk... Tapi beneran, bukan cuma karena gw hobi nonton bola lalu ninggalin begitu aja acara nonton tv bareng keluarga, tapi gw sekarang udah agak muak dengan tontonan dan tayangan di TV Nasional. Isinya begitu2 aja :

- Sekarang TV bukan sekedar penyampai informasi, malah jadi ajang sarana politik, bukan kepentingan publik. Rata2 yang punya stasiun TV sekarang pada rame promosi-in sang Boss yang akan maju di Pemilu tahun depan, entah jadi apanya,gak ngerti. Mungkin karena tayangan itu gratis, makanya promonya sangat lama dibanding iklan produk yang jelas2 menghasilkan uang bagi stasiun tv... Entahlah






- Acara tv sekarang pada rame mangangkat masalah kemanusiaan, namun entah kenapa, kepincangan2 sosial di masyarakat sepertinya tidak kunjung habis. Tawuran pelajar, pengrusakan fasilitas publik, kriminalitas yang semakin tidak masuk akal, sampai kecurangan2 yang semakin terlihat di kehidupan sehari2

- Banyaknya sinetron yang gak masuk akal. Semakin kemaruknya pihak produser, bukan hanya mengakibatkan sembarangannya pilem2 sinetron yang beredar, namun juga menyangkut jam tayangnya. Gak heran, pilem yang seharusnya bisa habis dalam beberapa bulan (atau bahkan episode saja), malah seperti tidak ada habisnya. Akibatnya, pilem yang semula asik dinikmati jalan ceritanya, malah semakin membosankan

- Belum lagi pilem2 yang Masya Allah anehnya, ada pilem tentang anak2 naik elang, anak2 jagoan maen bola yang herannya gak dipanggil2 masuk Timnas, kisah Haji beberapa kali yang kelakuannya malahan tambah jahat, sampai adegan percintaan yang diawali saat sang cowok tajir nabrak cewek miskin pakai mobil. Shit...

- Ada pula acara investigasi, mengangkat kecurangan2 pedagang dalam berusaha, entah menambahkan bahan apa yang bener2 gak sehat. Sungguh, menurut gw itu cuma mendatangkan 2 macam kesimpulan. Pertama, dagangan pinggir jalan semakin gak laku karena pembeli takut dicurangi pedagang, kedua adalah kenyataan bahwa segala macam cara2 kecurangan yang diterangkan di acara investigasi itu merupakan pembelajaran bagi pedagang yang "gak nakal" untuk bisa menjadi pedagang "nakal", biar mendatangkan keuntungan yang besar. Tau aahhhh....

- Acara musik, yang sungguh jauh dari kesan glamour. Dulu, acara musik macam band yang konser, manggung, pokoknya bener2 seru dan menarik untuk ditonton. Sekarang diisi dengan band2 yang itu2 aja, dengan nada minor khas melayu yang sama, atau lirik gak jelas dan gak cerdas. Bahkan ditambah dengan hal yang dulu adalah pantangan buat seorang penyanyi atau band : LipSing... Yang rame ada malah  acara musik tayangannya udah lama banget, isinya anak2 yang joget serempak memakai pakaian yang serba nanggung, ditambah pembawa acara yang begitu banyak dengan omongan gak jelas, saling mengejek, lempar2an tepung dan air. Udah gitu gak mandang jam tayang lagi. Bayangkan, beberapa hari lalu saya tidur agak malam, dan di jam 12 malam, acara itu masih berlangsung. Live pula !!!

- Terakhir, bahkan acara sepakbola yang merupakan kegemaran gw sekarang sudah tidak ditayangkan di TV Nasional, adanya di TV Kabel. Bayar sedikit gak masalah, asal bisa puas nonton bola dengan enak, live, dan tidak kelewat lama nunggu kickoff dimulai. Di TV Nasional, obrolan komentator dan iklan2, minimal setengah jam tayang sebelum babak pertama dimulai. Belum lagi beberapa waktu lalu, stasiun TV gambar burung nyiarin bola dengan diselingi iklan hape. Bayangkan !!! Dikira ini layar tancap ????

Gw egois ? Terserah dinilai apa. I do what i want :-)




Salam