Senin, 25 Mei 2015

Ketika Hidup Berkutat Dengan Angka



Terpaksa nulis blog ini dengan postingan yang isinya marah2, soalnya beneran udah muak dengan tingkah satu "tetangga"... Entah kenapa, baru sadar sekarang kalo segalanya yang dikatakan, tingkah laku, sampai semua hal yang diumbar di media sosial melulu soal uang, soal angka.

Beberapa orang cuman ketawa saat gw ngobrolin dia, dan bilang dengan gampang : "Udah, biarin, dia emang gitu "..Ada juga yang bilang sombong, aneh, dan lebay.. Hehehe...

Media sosial itu tempat kita berinteraksi karena keterbatasan waktu, tempat, maupun status ( diartikan, tempat interaksi antar mantan :-P ). Ketika isinya melulu soal angka, itu terasa memuakkan, beneran. Kita pengen tau kabar kamu, bukan kabar berapa isi dompetmu, bukan apa yang kamu makan hari ini, bukan pengen tau kamu makan dimana, jalan2 dimana, apa yang kamu beli, apa yang kamu mau...

Mungkin agak masuk akal ketika semua yang ditunjukkan itu sesuai ama kenyataan, bukan sebaliknya.

Gw sirik gitu ? Gak pernah... Gw cuma sirik sama orang yang bisa kreatif tanpa menonjolkan hal yang berkaitan dengan uang, dengan angka. Cobalah berbagi kebahagiaan di media sosial, maka orang yang melihatnya pun juga akan turut bahagia. Cobalah berbagi pengetahuan, berbagi ilmu, dan saling mengingatkan, itu lebih baik dari menyombongkan diri. Karena satu hal aja sih sebenarnya, karena apa yang kita dapat di dunia cuman sementara, dan bisa diambil Allah SWT kapan aja. Kalian siap, ketika seseuatu yang kalian banggakan hari ini jadi busuk keesokan hari ? 

Hidup memang selalu berkutat dengan angka, namun apakah angka menjadi tolok ukur menjadikan kita lebih baik ? Secara kebutuhan iya, tapi pikirkan juga tentang yang lainnya, apa dengan angka2 yang dipamerkan itu bisa membuat keadaan lebih baik ? Apa tidak melukai perasaan orang lain ? Apa tidak lebih baik, angka yang dipamerkan itu diberikan kepada orang lain yang lebih memerlukan ? Kalo masih punya rasa iba ketika melihat orang lain yang menderita, namun gak bersedia menolongnya dan tidak melakukan apapun, nuranimu tandanya telah rusak. Entah oleh kesombonganmu, atau keegoisanmu.

Ah, sudahlah, bukan urusan gw...