Hari
ini berangkat kerja dengan terburu2.. jam diruangan tengah ( yang selalu
sengaja dipercepat ) sudah menunjukkan jam 07.00 pagi. Setelah ritual mencium
kedua bidadariku, berangkat buru2 ngejar absen pagi dengan jarak 30 kilometer
jauhnya ke arah Selatan. Sepanjang jalan hujan deras, untungnya bisa absen
sebelum jam terakhir setor jari.
Lalu
apakah gw udah bisa tenang ?
Gak
sama sekali. Selalu mikirin gimana keadaan anak-bini gw disana, apa mereka
sempet sarapan dulu dirumah, apa bisa berangkat tepat waktu, gak kehujanan, dan
banyak hal lainnya.
Bayangkan,
sudah sebulan ini gw “lepas tangan” masalah antar jemput Anya, dan semuanya
bini yang ngerjain. Makanya suka kasian denger cerita mereka gimana hari itu
mereka terjebak macet, kehujanan, hampir
tergelincir saat nemu jalan yang
masih basah dan berlumpur, Anya yang masih suka ketiduran saat bonceng motor
atau bahkan sedihnya saat Anya sering dijemput setelah sholat Ashar, yang juga
secara gak langsung mengganggu waktu kerjanya Bubun. Gak sekali dua, gara2
kesibukannya dengan Anya malah bikin kerjaan Bubun sedikit terhambat, dan bikin
dia lembur sampai malam untuk mengganti waktu yang terpakai saat nganter jemput
Anya.
Seandainya
gw masih dikota yang sama, pasti masih bisa gantian untuk urusan ini. Memang
satu bulan ini Bubun sudah bisa beradaptasi dengan rutinitas barunya, tapi gw
masih tetep merasa gak enak, karena gw gak bisa ikut banyak membantu.
Gak
ada yang bisa dilakukan, dengan jarak 30 km, hampir gak mungkin bisa antar
jemput Anya seperti sebelumnya. Yang bisa gw kerjakan hanya berdoa, semoga
Allah SWT selalu melindungi 2 bidadari gw, menjamin keselamatan dan kesehatan
mereka, dan selalu dimudahkan segala urusannya. Amiin...
PS :
Semoga si Orens incaran Bubun segera didapat beberapa bulan kedepan :-) biar
gak kehujanan lagi..