Yapp,
beberapa hari ini di rumah masih pada sendu. Ngulik gitar, tapi gw sendirian
aja yang nyanyi2, sementara Bubun masih masang muka gak percaya bahwa lagu2 bagus
bisa gw rusak dengan mudahnya menggunakan teknik sampling voice gw yang
Naudzubillah.
Masih
pada males makan, ujung2nya gw sendirian makan masakan yang lebih sering
dipanasin daripada dicicipin. Masih pada mellow, masih sering curhat2an pelan2,
bisik2, ketawa2 kecil, saling berpelukan, dan cium2an.. Jangan risih, karena
itu halal buat kami, hihihi...
Saling
menguatkan, karena masalah datang bukan untuk satu orang, tapi kami berdua.
Saling mendukung, karena duka yang merundung bukan untuk ditinggal kabur, tapi
untuk dilawan bersama.
Salah
bermula di gw, dan ujung2nya malah nyakitin orang yang harusnya ga pernah gw
sakitin. Dendam maupun sakit ga pernah gw haramkan, pun gw akan melakukan hal
yang sama seandainya gw yang ngalamin. Trus apa kita hancur ? Gak lah... Kita
lawan bersama, kita jalani bersama, kita saling bergantung satu sama lain.
Sekarang dan seterusnya kita tambah kuat. Orang yang tersenyum nyinyir ketika
melihat kita jatuh, akan cemberut. Bukankah mengasyikkan saat melihat pembenci menjadi makan hati ?
Gw
minta maaf selama ini udah bikin kamu kecewa, bikin kesalahan terbesar,
melakukan kejahatan yang paling ga kamu suka, dan selalu kamu kutuk. Maafkan lelakimu
ini...
Anyway,
izinkan kupersembahkan rasa terimakasihku untuk kamu seorang. Terimakasih atas
dukungannya selama ini. Terimakasih atas pelukanmu, ciumanmu, dan senyumanmu.
Terimakasih.